
Komunitas Suka Hati Peduli Lingkungan: Aksi Nyata Bersihkan Kali Ciliwung
Kali Ciliwung, salah satu sungai utama yang membelah Jakarta, telah lama menjadi perhatian akibat pencemaran lingkungan dan tumpukan sampah yang mengganggu ekosistem. Namun, di tengah kondisi tersebut, muncul semangat perubahan dari warga yang tergabung dalam Komunitas Suka Hati, sebuah kelompok relawan yang peduli pada kelestarian lingkungan, khususnya di wilayah bantaran Kali Ciliwung. Komunitas Suka Hati didirikan oleh sekelompok anak muda dan warga lokal yang prihatin terhadap kondisi Kali Ciliwung.
Mereka percaya bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil yang konsisten. Dengan semangat gotong royong, komunitas ini rutin menggelar kegiatan bersih-bersih sungai dan edukasi lingkungan untuk masyarakat sekitar. Setiap akhir pekan, para relawan berkumpul di titik-titik bantaran sungai yang dipenuhi sampah. Mereka membawa perlengkapan sederhana seperti karung, sarung tangan, tongkat penjaring, dan masker. Tak hanya mengumpulkan sampah plastik dan limbah rumah tangga, komunitas ini juga memilah jenis sampah untuk memudahkan proses daur ulang.
Menurut Koordinator Komunitas Suka Hati, tujuan dari kegiatan ini bukan hanya membersihkan sungai, tetapi juga membangun kesadaran warga bahwa kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Mereka melibatkan warga sekitar, anak-anak sekolah, hingga penggiat komunitas lain untuk turut serta. Semakin banyak yang terlibat, semakin besar dampaknya. Salah satu pendekatan menarik dari komunitas ini adalah edukasi sambil praktik. Saat membersihkan sungai, mereka memberikan informasi kepada warga mengenai dampak buruk sampah terhadap kesehatan, banjir, dan kehidupan ekosistem air.
Tak jarang, mereka juga mengadakan sesi diskusi kecil dan lomba kreatif seperti membuat kerajinan dari sampah plastik. Hasilnya mulai terlihat. Beberapa titik di sepanjang Kali Ciliwung kini tampak lebih bersih dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Warga pun mulai terbiasa membuang sampah daftar rajazeus pada tempatnya dan lebih peduli terhadap kondisi lingkungan mereka. Komunitas Suka Hati membuktikan bahwa kolaborasi dan kepedulian bisa membawa perubahan positif. Aksi mereka tidak hanya menyelamatkan sungai dari kerusakan, tapi juga menumbuhkan harapan bahwa lingkungan yang bersih dan sehat masih bisa diwujudkan. Bagi mereka, menjaga sungai adalah bentuk cinta terhadap alam dan generasi mendatang. Komunitas ini mengajak siapa pun yang peduli untuk ikut bergabung, karena perubahan dimulai dari langkah kecil yang dilakukan bersama-sama.
BACA JUGA: Menginspirasi Kelestarian Alam Desa Papayan: Gerakan Pemuda Peduli Lingkungan

Tokoh Pecinta Lingkungan di Indonesia: Inspirasi untuk Menjaga Alam Nusantara
Indonesia sebagai negara dengan kekayaan alam yang luar biasa tentu membutuhkan sosok-sosok yang peduli dan aktif dalam menjaga kelestariannya. Di tengah berbagai tantangan lingkungan seperti deforestasi, pencemaran, hingga perubahan iklim, hadirnya tokoh-tokoh pecinta lingkungan di Indonesia menjadi harapan dan inspirasi bagi masyarakat luas. Mereka bergerak di berbagai bidang, mulai dari pendidikan, konservasi, hingga aktivisme lingkungan.
Salah satu tokoh pecinta lingkungan paling dikenal di Indonesia adalah Emil Salim. Mantan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup ini dikenal sebagai pelopor kebijakan lingkungan di tanah air. Di masa jabatannya, Emil Salim banyak memperjuangkan undang-undang yang berkaitan dengan perlindungan alam dan pelestarian sumber daya alam. Pandangannya yang visioner telah membuka jalan bagi pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Tokoh lainnya adalah Butet Manurung, yang dikenal lewat perjuangannya mendirikan Sokola Rimba, yaitu sekolah alternatif bagi anak-anak di pedalaman dan komunitas adat. Ia tidak hanya membawa pendidikan, tetapi juga menanamkan pentingnya menjaga hutan dan lingkungan kepada generasi muda di wilayah-wilayah terpencil. Perjuangannya mengajarkan bahwa pelestarian lingkungan bisa dimulai dari pendidikan dan pendekatan budaya.
Nama Yuyun Ismawati juga patut disebut sebagai salah satu pejuang lingkungan. Ia adalah pendiri organisasi BaliFokus (kini Nexus3 Foundation) yang bergerak di bidang pengelolaan sampah dan bahan berbahaya. Berkat kerja kerasnya dalam memperjuangkan sistem pengelolaan limbah beracun dan berkelanjutan, Yuyun meraih penghargaan Goldman Environmental Prize pada tahun 2009—sebuah penghargaan bergengsi di bidang lingkungan.
Kemudian ada Ridwan Kamil, yang saat menjabat sebagai Wali Kota Bandung maupun Gubernur Jawa Barat, aktif https://www.roastdetroit.com/ mempromosikan program-program ramah lingkungan seperti revitalisasi sungai, pembangunan taman kota, serta transportasi hijau. Inisiatifnya dalam menciptakan kota yang lebih hijau dan nyaman menjadi contoh konkret bagaimana pemimpin daerah bisa berperan besar dalam pelestarian lingkungan.
Tokoh-tokoh pecinta lingkungan di Indonesia tersebut menunjukkan bahwa menjaga alam bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau organisasi besar, tetapi bisa dilakukan oleh siapa saja, dari pejabat, pendidik, aktivis, hingga warga biasa. Dengan meneladani semangat mereka, kita pun bisa ikut mengambil peran dalam menjaga bumi, sekecil apa pun kontribusinya. Sebab lingkungan yang sehat adalah warisan terbaik untuk generasi mendatang.
Baca Juga : Apa Itu Pecinta Lingkungan dan Peranannya dalam Menjaga Bumi